Kronologi, Gorontalo– Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie mengaku kecewa saat permohonan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diajukannya ditolak oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
“Saya kurang puas, bahkan menyesal karena pengajuan PSBB kami belum diterima oleh pemerintah pusat, dalam hal ini kementrian kesehatan,” kata Rusli saat menggelar konferensi pers, siang tadi.
Alasan penolakan kata Rusli, berdasarkan Kajian Epidemiologi serta jumlah kematian akibat meningkat dan menyebar secara signifikan ke beberapa daerah.
Alasan ini menurutnya sangat tidak pas. Sebab sebelum mengajukan PSBB, pihak pemerintah Provinsi telah melakukan kajian dari segi ekonomi, politik, keamanan, dan kesehatan terhadap dampak pemberlakuan PSBB di Gorontalo.
“Ini sangat tidak pas. Kalau seperti pepatah lama, sedia payung sebelum hujan. Covid ini tidak melihat siapa, mau dia pejabat, miskin, kaya, mampu, anak-anak, dewasa, kita tidak pernah tau,” ujarnya
Saat ini, secara perlahan jumlah positif corona di Gorontalo merangkak naik. Belum sampai sebulan, di Gorontalo sudah 14 orang yang positif.
Hal ini dikhawatirkan Rusli akan terus bertambah. Menurutnya, sebagian dari bentuk PSBB telah diterapkannya di Gorontalo. Mulai dari work from home, melaksanakan PHBS, stay at home.
“Saya tidak mau bertambah lagi. Karena transmisinya itu sudah di dalam, bukan lagi dari luar. Kita di dalam, kita atur semua,”
“Sekali lagi saya begini untuk melaksanakan perintah Presiden. Jangan samakan Gorontalo dengan daerah lain. Daerah lain banyak RS nya banyak dokter ahlinya, kita di Gorontalo hanya 1 RS rujukan, dokter parunya hanya dua. Setelah kita dapat rapid tes, tenaga kesehatan kita suruh tes, banyak dokter yang kena, positif rapid test,” tegasnya
Oleh karena itu, Rusli pun meminta kepada pemerintah pusat untuk dapat memberikan izin pemberlakuan PSBB di Gorontalo, sebab dengan cara ini Gorontalo Optimis dapat memutus mata rantai Covid-19.
“Jangan tunggu di Gorontalo banyak korban. Susah dimakamkan, tidak ada yang mau memakamkan. Kalau sampai permohonan kedua ditolak, saya minta rakyat saya untuk mengambil satu sikap, kita bikin aturan sendiri, demi menjaga rakyat,” tegasnya
“Tujuan kita karena perintah presiden, tapi kalau begini, banyak aturan, bingung kita,” pungkas Rusli.
Penulis: Yakub Kau
Discussion about this post