Pandemi Covid-19, Tak Ada Salat Berjamaah di Masjid di Pohuwato selama Ramadan

Kronologi, Pohuwato– Pemerintah daerah Kabupaten Pohuwato resmi menetapkan tak ada pelaksanaan salat berjamaah di masjid selama bulan ramadan tahun ini. Baik itu lima waktu, salat tarawih, maupun salat idul fitri. Hal ini sekaligus untuk mengikuti fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Terkait kebijakan tersebut, Bupati Pohuwato, Syarif Mbuinga, mengaku siap menanggung dosa seluruh masyarakat di wilayahnya jika keputusan yang ia ambil tersebut salah.

“Kita telah sama mengetahui apa yang kita telah sepakati bersama. Saya tadi diskusi dengan Wakil Bupati, kalau toh pun keputusan ini berkonsekwensi terhadap dosa maka saya dan pak Wabup lah yang akan di depan menanggung segala dosa tersebut,” kata Bupati Syarif saat menghadiri sidang adat Tonggeyamo, Kamis (23/4/2020).

Meskipun keputusan meniadakan salat berjamaah di masjid tersebut terasa berat, namun hal itu harus dilakukan karena pandemi covid-19.  “Keputusan ini berat, berat sekali,” ujar Syarif.

Syarif pun mengaku sangat prihatin dengan kondisi saat ini. “Maka saya mengharapkan doa dari kita semua umat muslim, di bulan ramadhan insyaAllah berkah ramadhan akan mengangkat wabah corona dari bumi kita tercinta,” katanya.

“Semoga dengan kuasa Allah kita selalu diberikan perlindungan dan kesehatan olehNya khususnya masyarakat Pohuwato,” sambungnya.

Syarif, juga berharap dukungan dari semua pihak terkait tata laksana kegiatan amaliah ramadhan di bulan suci ramadhan sampai 30 hari kedepan. Baginya dan Wabup Amin Haras, kata Syarif, keselamatan rakyat adalah yang utama.

“Saya besok lusa akan keliling menyampaikan himbauan kepada masyarakat bahwasannya salat lima waktu, tarawih, idul fitri, untuk saat ini tidak dilaksanakan di masjid namun dilaksanakan di rumah masing-masing,” pungkasnya.

Penulis: Hamdi