Film Indonesia
Adegan Perkosaan Miniseri Asya Story Tuai Kontroversi, Ini Respons Sutradara Ichwan Persada

Kronologi, Jakarta – Miniseri 6 episode “Asya Story” tayang perdana Jumat minggu lalu di layanan streaming berbayar, Genflix. Miniseri ini diadaptasi dari novel popular di Wattpad yang sudah dibaca lebih dari 28 juta kali.
Penonton yang menyaksikan episode perdana yang diputar jam 7 malam itu kaget menyaksikan adegan perkosaan yang dinilai cukup ekskplisit. Untuk diketahui, “Asya Story” memang mengusung isu kekerasan seksual yang selama ini kerap kali terpinggirkan.
Sutradara dan produser Ichwan Persada saat dikonfirmasi terkait adegan perkosaan itu, mengemukakan bahwa sejak awal ia memang tak berkompromi untuk menyajikan adegan perkosaan itu dengan niat agar para penonton membenci perlakuan bejat itu.
“Kita sudah memperhitungkan segala hal meski ada konsekuensi mahal yang harus kami bayar terkait adegan perkosaan itu. Salah satunya calon investor kami mundur ketika saya menolak untuk menghilangkan adegan itu. Buat saya, adegan itu sangat esensial bagi cerita dan menjadi pintu untuk memberi pemahaman baru pada masyarakat akan kepedulian pada korban pelecehan atau kekerasan seksual,” ujar Ichwan.
Adegan perkosaan tersebut dilakoni oleh Gigi Cherrybelle sebagai Asya dan Sani Fahreza sebagai Alex. Adegan itu, menurut Ichwan, memang salah satu adegan paling sulit dari “Asya Story”. Karenanya dilakukan sejumlah riset hingga workshop untuk menemukan koreografi yang paling pas dan terasa natural.
“Adegan itu ketika disaksikan di episode 1 memang terasa sangat horor terutama karena akting gila dari Gigi dan Sani. Ketika syuting memang keduanya seperti kerasukan karakter yang mereka perankan masing-masing. Makanya kita mendapatkan kesan mengerikan dari adegan itu meski tak ada bagian tubuh terlarang yang diperlihatkan,“ tambahnya.
Pria asal Makassar ini mengaku tidak terlalu peduli jika adegan perkosaan itu dicap negatif oleh sebagian orang. Baginya, adegan itu tidak bisa dilihat secara parsial, tapi harus dilihat sebagai bagian tak terpisahkan dari keseluruhan episode.
“Ya seperti ketika menyaksikan film Martin Scorsese yang penuh adegan kekerasan. Kita gak bakal tergila-gila sama adegan kekerasan, tapi justru dibuat muak dan memang itulah niat dari sutradara kaliber itu. Kita bisa menempuh jalan berbeda-beda, sepanjang tujuan dan niat baik kita bisa tercapai,“ jelasnya.
Begitupun, menurut Ichwan, setelah mendapat masukan dari sejumlah orang, pihaknya memuat peringatan di sinopsis dari tiap episode. Peringatan tersebut berbunyi “miniseri ini memuat adegan perkosaan yang mungkin membuat sebagian penonton tidak nyaman. Kebijakan penonton disarankan.”
Editor: Dimas
-
Regional5 hari ago
Dugaan Korupsi Proyek, Polda Gorontalo Periksa Sekretaris PU-PR dan Pengawas
-
Regional7 hari ago
Pengurus Apdesi Pohuwato yang Ditangkap karena Narkoba Sedang bersama Tim Kerja Bupati?
-
Regional6 hari ago
Polresta Gorontalo Kota Sita Dua Aset Tersangka Kasus TPPU
-
Nasional5 hari ago
Lagi, Ketua KPU Dilaporkan “Wanita Emas” terkait Pelecehan Seksual ke DKPP
-
Nasional6 hari ago
Jaksa Agung ST Burhanuddin Mutasi Besar-besaran Pejabat Kajati
-
Regional5 hari ago
Respons BRI Gorontalo Usai Seorang Pegawai Jadi Tersangka Korupsi
-
Megapolitan5 hari ago
Gus Najmi Buka Suara Usai Dicopot dari Sekwil PPP DKI: Dukungan ke Anies Aspirasi Akar Rumput
-
Regional3 hari ago
Diduga Salah Tetapkan Tersangka, Oknum Penyidik Polresta Manado Dilaporkan ke Kapolda Sulut