Kronologi, Gorontalo– Wabah virus corona atau Covid-19 yang melanda wilayah Indonesia sangat berdampak pada berbagai sektor yang ada di Kota Gorontalo, salah satunya pusat perbelanjaan seperti mal maupun restoran.
Sejumlah gerai di pusat perbelanjaan mal di Kota Gorontalo serentak menutup sementara aktivitas jual-beli. Hal itu dilakukan sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19, serta bentuk dukungan kepada pemerintah dan aparat kepolisian.
Pantauan Kronologi.id, pengunjung yang datang di pusat perbelanjaan modern di Kota Gorontalo tampak sepi. Kebanyakan tempat restoran dan kafe menghentikan sementara usaha mereka di tengah wabah Covid-19.
Salah satunya, Greenade Cafe and Resto, Bakso Lapangan Tembak, dan Cabe Merah. Mereka secara kompak akan membuka lapak pada 27 April medatang.
Tak hanya itu, gerai yang terletak di lantai tiga Mal Kota Gorontalo sudah tutup sejak awal ketika siaga darurat Gorontalo diumumkan. bahkan, pengunjung sudah tidak bisa menggunakan akses tangga ke lantai tiga.
Selain itu, Matahari juga ikut melakukan penutupan gerai, namun mereka akan beroperasi kembali pada tanggal 13 April mendatang.
Stand-stand di mal terlihat tampak ditutup dengan terpal, gerai yang masih buka pun terpantau sepi dari pelanggan.
“Memang kita dari awal tidak tutup, tapi pembeli yang datang sudah sangat jarang sekali,” ujar Laina salah satu pekerja di Gerai Sharetea kepada wartawan, Jumat (3/4/2020).
Pasca penyebaran virus Covid-19 di Indonesia, penjualan produk mereka langsung anjlok. Sehingga para pelanggan mayoritas hanya menggunakan jasa ojek online untuk menikmati produk yang mereka inginkan di gerai.
“Saat ini, banyak yang pesan melalui online produk kami. Penjualan mencapai 400 cup per hari. Tapi jika dibandingkan dengan biasanya itu masih sangat kurang,” katanya.
Penjualan yang anjlok berdampak kepada pendapatan yang terus menipis. Sehingga perusahaan harus memangkas biaya produksi, bahkan pengurangan karyawan dilakukan.
“Yang kerja di tempat ini, kemarin ada enam orang, namun tiga orang sudah dirumahkan. Sehingga saat ini kita kurang tiga orang,” ujar Laina.
Bukan hanya gerai makanan, ritel pun merasakan yang sama dengan mengambil kebijakan PHK kepada karyawannya. Bahkan ada yang tidak menerima gaji bulanan dari perusahaan sejak mewabahnya virus corona.
“Saya sudah tidak menerima gaji perbulan yang Rp2,3 itu lagi, saya terima gaji hanya per hari Rp55 ribu saja. Bahkan teman saya tiga orang sudah dirumahkan,” ujar Bima, karyawan Celcius Mal Kota Gorontalo.
Meski dalam kondisi seperti itu, Bima mengaku masih tetap bersyukur karena tidak dirumahkan. Meski tidak ada penjualan dalam sehari, perusahaan tetap membayar mereka dengan gaji harian.
Berbeda dengan Ramli, salah satu karyawan Celcius Clothing di Citimall Gorontalo mengaku
gerai mereka sempat tutup pada 27 Maret kemarin. Namun, pihak mal menyurati perusahaan dan meminta untuk membuka kembali.
“Awalnya kita tidak dizinkan tutup, jadi kita buka ulang pada 31 Maret kemarin. Ada juga karyawan kita yang di-PHK, tapi untuk gaji kita masih normal,” ujar Ramli.
Dari hasil pantauan, para karyawan di beberapa gerai di mal tampak menghabiskan waktu dengan bersantai. Pengunjung yang datang di mal terkadang hanya ingin mencari makanan saja.
Terlihat juga gerai makanan siap saji seperti KFC, Solaria dan JCO tampak masih melayani pelanggan yang bisa dihitung dengan jari. Mereka berharap wabah bisa segera berakhir, agar pekerjaan mereka bisa kembali normal.
Penulis: Sarjan Editor : Zulham
Discussion about this post