Minggu, Juni 26, 2022
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
Home Nasional

85.000 Warga Australia Sudah Tes Corona, di Indonesia Baru 1.372 Orang

REDAKSI by REDAKSI
20/03/2020
in Nasional
85.000 Warga Australia Sudah Tes Corona, di Indonesia Baru 1.372 Orang

Warga saat antre pemeriksaan corona di RS Unair./Ist


Kronologi, Jakarta — Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt menyatakan pihaknya telah melakukan tes virus corona terhadap 85 ribu orang, dengan hasil 99,5 persen negatif.
Tes COVID-19 selain dilakukan di fasilitas kesehatan yang ada, juga di ratusan klinik sementara.

“Mayoritas kasusnya berasal dari luar negeri,” ujar Menkes Hunt dalam wawancara, hari Jumat (20/3/2020).

Berdasarkan data tersebut, katanya, Australia kini mengambil langkah drastis dengan menutup perbatasan bagi warga asing mulai hari Jumat pukul 9 malam ini.

Ia mengatakan, larangan masuk ke Australia bagi seluruh warga asing dimaksudkan untuk meratakan kurva penyebaran virus corona, atau melindungi warga yang rentan terinfeksi.

“Kami sudah melakukan tes kepada 85 ribu orang dengan hasil 99,5 persen negatif,” jelasnya di sebuah acara TV di Australia.

Dari data ini terlihat Australia telah melakukan tes pada kebanyakan warga yang tidak memiliki gejala virus tersebut.

Menurutnya, pemerintah fokus pada mereka yang memiliki gejala, namun tetap melayani siapa pun yang membutuhkan layanan kesehatan melalui fasilitas yang ada.

Ditanya bahwa tes ini hanya diberikan kepada warga yang dari luar negeri atau terkait dengan orang yang datang dari luar negeri, Menkes Hunt mengakui pihaknya fokus pada mereka yang lebih berpotensi terinfeksi.

Namun ia menambahkan, sejak hari Kamis (19/03), Australia sudah mendatangkan hampir 100 ribu alat tes yang akan dipastikan pelaksanaannya lebih efektif di lapangan.

Pengadaan 100 ribu alat tes ini merupakan tambahan dari 100 ribu alat lainnya beberapa hari lalu.

“Kami akan terus memperluas tes namun saran dari ahli media meminta agar tes difokuskan pada kasus dengan prioritas tertinggi terlebih dahulu,” jelasnya.

Di Indonesia baru 1.372 yang dites
Sementara itu, dibandingkan dengan di Indonesia, jumlah orang yang dites virus corona masih sangat rendah, yaitu baru 1.372 orang per tanggal 18 Maret 2020.

Menurut informasi Depkes RI melalui situs covid19.kemkes.go.id, sejak 30 Desember 2019 sampai 18 Maret 2020 pukul 12.00 WIB, terdapat 1.372 orang yang diperiksa dari 28 Provinsi.

Hasilnya, yaitu 1.178 orang negatif (188 orang awak kapal pesiar World Dream dan 68 orang dari kapal pesiar Diamond Princess).

172 kasus telah dikonfirmasi positif COVID-19 dan 22 sampel masih dalam pemeriksaan.

Padahal, Pemerintah Indonesia telah memilih opsi tes massal daripada ‘lockdown’ seperti yang dilakukan sejumlah negara saat ini.

Opsi untuk tes massal ini meniru Korea Selatan yang dinilai berhasil mengatasi penyebaran virus lebih luas di sana.

Namun, langkah Korsel tersebut dapat berjalan bukan hanya karena mereka memiliki alat tes sebanyak-banyaknya, namun juga tersedianya infrastruktur layanan medis yang memadai.

Ahli epidemiologi dari Harvard University Eric Feigl-Ding menjelaskan langkah yang dilakukan Korsel didukung oleh tersedianya peralatan laboratorium serta teknisi yang menganalisa sampel, serta teknologi informasi yang menunjang.

Sebagai contoh, seseorang yang mendatangi pusat tes virus corona dengan sistem drive through akan diperingatkan sampai kepada cara mengatur sirkulasi udara di dalam kendaraan agar berada pada mode re-circulation.

Artinya, jika kebetulan orang tersebut positif maka dia akan menjaga patogen-patogen virus ini di dalam kendaraannya sendiri, tanpa membuat petugas tes terpapar infeksi.

Tesnya sendiri berlangsung sekitar 10 menit, dan hasilnya nanti akan dikirim melalui SMS atau email biasanya dalam 24 jam.

Lebih uniknya lagi, semua itu dijalankan secara gratis karena Pemerintah Korsel sudah menanggung semua biaya.

Korea Selatan belajar dari pengalaman sulit ketika negara itu menghadapi penyebaran wabah MERS 2015 tanpa infrastruktur medis yang memadai.

Ketika itu, hanya tersedia Pusat Pengendalian Penyakit atau KCDC, sebagai satu-satunya lembaga yang berwenang melakukan pengujian epidemiologi.

Apalagi, menurut Lee Hyukmin dari Universitas Yonsei, di negara itu sistem medis ditangani 90 persen oleh sektor swasta termasuk untuk pengujian laboratoriumnya.

Ketika Korsel menghadapi virus corona saat, sektor swasta dan pemerintah telah siap bekerja sama secara efektif.

Editor: Alfian Risfil A
Tags: AustraliaCovid-19IndonesiaVirus Corona
alterntif text
Previous Post

Hati-hati, 5 Zodiak Cowok Ini Paling Pandai Merayu

Next Post

Efek Corona, Ketua DPRD DKI Putuskan Tunda Pemilihan Wagub

Related Posts

Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji Harus Terjamin di Tengah Kenaikan Covid-19 di Saudi

Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji Harus Terjamin di Tengah Kenaikan Covid-19 di Saudi

09/06/2022
Puan di Jateng: Pemimpin Tak Cuma Muncul di Medsos

Harus Ada Strategi Matang Pencabutan PPKM agar Tak Timbulkan Euforia Berlebihan

25/05/2022
Puan di Jateng: Pemimpin Tak Cuma Muncul di Medsos

Boleh Lepas Masker, Masyarakat Diminta Tetap Jaga Prokes dan Jangan Euforia

18/05/2022
Positif Covid-19 RI Bertambah 257 Kasus

Gotong Royong Publik Kunci Keberhasilan Hadapi Pandemi

17/05/2022
Next Post
Efek Corona, Ketua DPRD DKI Putuskan Tunda Pemilihan Wagub

Efek Corona, Ketua DPRD DKI Putuskan Tunda Pemilihan Wagub

KPU Pohuwato Buka Pendaftaran Badan Adhoc PPK, Berminat ?

Berikut Nama-nama PPS Pilkada Pohuwato 2020

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Djarot PDIP Disoraki Warga di Malam Puncak HUT DKI ke-495

    Djarot PDIP Disoraki Warga di Malam Puncak HUT DKI ke-495

    2640 shares
    Share 1056 Tweet 660
  • Kritik Pemimpin Tak Tau Terima Kasih, Gerindra Sindir Anies?

    710 shares
    Share 284 Tweet 178
  • Azyumardi Azra Sebut Jokowi Akan Jadi ‘Bebek Lumpuh’ usai Pilpres 2024

    558 shares
    Share 223 Tweet 140
  • Demokrat Sentil Partai Jualan Pancasila tapi Main Politik Identitas

    130 shares
    Share 52 Tweet 33
  • Prediksi JK: Pilpres 2024 Diikuti Empat Paslon

    72 shares
    Share 29 Tweet 18

TOP STORIES



Follow us on social media:

  • Tentang Kronologi.id
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

© 2018 Kronologi.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini

© 2018 Kronologi.id. All right reserved