Kronologi, Jakarta – Kacang hijau menjadi salah satu komoditas andalan tanaman pangan yang banyak diminati sejumlah negara. Berdasarkan data volume ekspor 2014 hingga Juni 2019, kacang hijau menduduki peringkat kedua setelah jagung.
Peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, Badan Litbang Pertanian, Trustinah, ekspor kacang hijau sebesar 19,82 persen di bawah jagung, 63,34 persen.
“Selain itu, hampir di setiap provinsi di Indonesia tanaman kacang hijau dibudidayakan dengan varietas yang dikembangkan cukup beragam,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (25/2/2020).
Hasil produksinya, kata dia, rata-rata hanya untuk memenuhi kebutuhan provinsi masing-masing dan belum ditujukan untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Namun ada kacang hijau dengan warna biji hijau kusam sangat diminati pasar ekspor.
“Varietas Vima-1, salah satu varietas yang diminati oleh pasar, namun produktivitasnya masih cukup rendah hanya 1,76 ton/ha,” ujar dia.
Menurut data dari BPS, ada empat provinsi yang memiliki luas panen kacang hijau cukup besar di antaranya Jawa Tengah, Jawa Timur, Selawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Varietas yang dominan ditanam antara lain Murai, Kutilang, Vima-1, Vima-2, dan Vima-3,” katanya.
Sementara itu, Yuliantoro Baliadi Kepala Balitkabi, Malang menyampaikan, pihaknya telah melepas varietas-varietas yang lebih unggul dari Vima 1 dan berharap petani mau beralih ke varietas itu.
Varietas yang telah dirilis terlebih dahulu produksinya kurang dari 2 ton/hektare. Sedangkan varietas unggul baru produksinya diatas 2 ton per hektare.
“Kacang hijau varietas Vima-5 dengan produktivitas mencapai 2,34 ton per hektare dengan peningkatan produktivitas tersebut otomatis pendapatan petani juga akan meningkat, ujar Yuliantoro.
Periode Januari sampai Agustus 2018, Filipina dan China merupakan negara tujuan utama ekspor kacang hijau disamping Taiwan. Ekspor pada ketiga negara tersebut jumlahnya mencapai lebih dari 90 persen dari total ekspor sebesar 11.652 ton.
Pada tahun 2019 (data BPS periode Januari-Juni) negara tujuan ekspor kacang hijau terus bertambah diantaranya ke Jepang, Hongkong, Cina, Taiwan, Vietnam, Singapura, Philipina dan Timor Leste.
Jumlah ekspor kacang hijau ke negara-negara tersebut sebanyak 3.400 ton dengan nilai Rp42 miliar. Selain itu, Negara Mesir juga tertarik pada kacang hijau dari Indonesia.
Dengan tren permintaan ekspor kacang hijau yang terus meningkat, menjadi peluang sekaligus tantangan bagi Balitkabi untuk terus berinovasi menghasilkan varietas unggul baru sesuai kebutuhan pasar dengan produktivitas lebih tinggi.
Penulis: Ikbal
Discussion about this post