Kronologi, Jakarta – Pernyataan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Sitti Hikmawatty, mengenai sperma pria di kolam renang bisa membuat perempuan hamil, menggegerkan publik. Benarkah demikian?
Menanggapi itu, dokter dan seksolog Indonesia, dr Boyke Dian Nugraha, menyebut informasi itu tidak benar. Sebab sperma yang keluar dan masuk ke air pasti akan mati.
“Pasti mati kalau masuk ke air,” tulis dr Boyke dalam akun Instagramnya seperti dilansir iNews.id, belum lama ini.
Namun menurut American Pregnancy, sperma bisa bertahan selama beberapa menit jika terjadi ejakulasi di air hangat. Tapi bila di dalam air panas atau air berisi zat kimia tertentu, sperma tidak akan mampu bertahan lebih dari beberapa detik.
Berikut sejumlah fakta mengapa sperma di dalam air tidak sampai menyebabkan kehamilan.
1. Sperma tak dapat hidup di kolam renang
Kolam renang bukanlah lingkungan yang baik untuk sperma, meskipun sel-sel tersebut dapat hidup berjam-jam di luar tubuh manusia.
Ini tidak berlaku bagi kolam renang, karena adanya bahan kimia dan suhu air yang terlalu hangat untuk sperma, sehingga sperma hanya dapat hidup beberapa menit saja di kolam renang.
2. Sperma tidak melaju cepat di kolam renang
Kecepatan awal ejakulasi sekitar 10 mil per jam (di luar air) dan sekali dengan cepat menghilang, sperma dapat melakukan perjalanan hanya 15-20 cm per jam. Namun di kolam renang sel-sel sperma sudah mati selama beberapa menit saja.
3. Sperma tidak punya navigasi yang baik
Sperma memang memiliki reseptor yang dapat membantu menemukan sel telur, tetapi ini hanya bekerja ketika sperma sudah sangat dekat dengan sel telur, misalnya berhubungan badan Jika di kolam renang, reseptor tersebut tidak bisa bekerja.
Editor: Ikbal
Discussion about this post