Regional
Ikan Lompat ke Daratan, Fenomena Alam atau Pertanda Bencana? Ini Pejelasannya

Kronologi, Gorontalo – Fenomena ikan naik ke permukan laut dan melompat ke daratan terjadi di sekitar Pelabuhan Talumolo Kota Gorontalo, Selasa (7/1/2020).
Kejadian tersebut terekam dalam sebuah video yang berdurasi 26 detik dan menggegerkan warga sekitar pelabuhan. Bahkan, sejumlah warga yang berdatangan melihat kejadian yang langka ini, seperti kegirangan menangkap ikan-ikan tersebut.
Sebagian orang sering menghubungkan kejadian ini dengan bencana alam. Ikan yang secara tiba-tiba naik ke permukaan laut dan melompat ke daratan dipercaya sebagai pertanda bencana. Tapi, bagi sebagian orang, kejadian ini hanya dianggap sebagai fenomena alam saja.
Lantas, apa benar ikan yang naik ke permukaan laut dan melompat ke daratan pertanda bencana atau fenomena alam seperti yang beredar di masyarakat? Simak penjelasannya.
Menurut Arimi Pratiwi, Prakirawan di Stasiun Meteorologi Djalaludin Gorontalo, Fenomena naiknya ikan ke darat yang saat ini sedang viral di pelabuhan Gorontalo, sebenarnya hanyalah sebatas fenomena alam.
Ia juga mengungkapkan, hal ini sudah pernah terjadi juga di wilayah indonesia, di Aceh, Sumatra Utara pada tahun 2004. Selain itu juga pernah terjadi di pesisir pantai negara Thailand dan Malaysia, dan hal ini pun tidak ada sebutan khususnya.
Biasanya, faktor penyebabnya adalah perbedaan suhu air laut dan salinitas yang lebih tinggi. Maka ikan-ikan akan naik kepermukaan karena kekurangan oksigen. Apalagi untuk jenis ikan tersebut merupakan jenis ikan permukaan yang membutuhkan oksigen yang lebih serta ikan ini juga hidupnya berkelompok.
“Otomatis ikan itu cenderung akan mencari tempat yang lebih dingin. Karena ketika tinggi, oksigennya berkurang,” kata Arimi saat dihubungi Kronologi.id via telepon.
“Apalagi, saat ini suhu air laut di wilayah Utara dan Selatan itu memang lagi cukup hangat,” lanjut Arimi.
Selain itu, fenomena alam ini bisa jadi dipicu oleh adanya pencemaran di laut, sehingga ikan-ikan ini akan melompat keluar.
“Namun untuk mengetahui air tersebut tercemar atau tidak. perlu diambil sample air dan ikannya, dan yang memiliki tupoksi dalam analisis lebih lanjut terkait hal ini adalah dinas kelautan,” jelasnya.
Sementara soal kejadian tersebut yang dikaitkan dengan adanya gempa dan tsunami, kata Arimi, hal itu sama sekali tidak berhubungan.
Ia menjelaskan, sampai saat ini belum ada yang bisa memprediksi kapan gempa dan tsunami akan terjadi.
“Kejadian ini hanya fenomena alam biasa pak. Untuk kejadian tsunami, harus disebabkan oleh adanya gempa terlebih dahulu. itupun gempa yang terjadi dengan skala di atas 6.0 dengan kedalaman dangkal 10 km dan terjadi di laut,” ungkapnya.
“Kita tidak bisa memprediksi bencana alam, baik gempa, longsor, ataupun tsunami,” Ungkap Arimi
Namun, Arimi tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana. Tak hanya itu, ia juga berharap masyarakat untuk terus mempelajari mitigasi bencana.
Apalagi, kata Arimi, BMKG telah memberikan pringatan dini cuaca per 3 harian terhitung sejak tanggal 7. 8, hingga 9 januari 2020 untuk wilayah Provinsi Gorontalo yang diprediksi akan didominasi oleh hujal lokal hingga hujan lebat disertai angin kencang.
“Intinya, BMKG akan selalu memberikan informasi kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap bencana,” pungkas Arimi.
Penulis: Yakub Kau
-
Regional5 hari ago
Dugaan Korupsi Proyek, Polda Gorontalo Periksa Sekretaris PU-PR dan Pengawas
-
Regional6 hari ago
Pengurus Apdesi Pohuwato yang Ditangkap karena Narkoba Sedang bersama Tim Kerja Bupati?
-
Nasional5 hari ago
Lagi, Ketua KPU Dilaporkan “Wanita Emas” terkait Pelecehan Seksual ke DKPP
-
Regional5 hari ago
Polresta Gorontalo Kota Sita Dua Aset Tersangka Kasus TPPU
-
Nasional5 hari ago
Jaksa Agung ST Burhanuddin Mutasi Besar-besaran Pejabat Kajati
-
Regional4 hari ago
Respons BRI Gorontalo Usai Seorang Pegawai Jadi Tersangka Korupsi
-
Megapolitan4 hari ago
Gus Najmi Buka Suara Usai Dicopot dari Sekwil PPP DKI: Dukungan ke Anies Aspirasi Akar Rumput
-
Regional3 hari ago
Diduga Salah Tetapkan Tersangka, Oknum Penyidik Polresta Manado Dilaporkan ke Kapolda Sulut