Selasa, Agustus 9, 2022
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
Home Megapolitan

Anies Harus Kerja Nyata, Bukan Sibuk Merangkai Retorika

REDAKSI by REDAKSI
06/01/2020
in Megapolitan
Instruksi Anies, Mobil di Atas 10 Tahun Dilarang Beroperasi di DKI

Anies Baswedan. Foto: Ist


Kronologi, Jakarta – Direktur Eksekutif Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3-I), Tom Pasaribu, meminta Gubernur DKI Anies Baswedan berhenti beretorika tentang persolan banjir.

Anies, menurut Tom, tak perlu membela diri dari hujan kritik yang dilontarkan banyak kalangan, terlebih kritik yang datang dari pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Jokowi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, perihal penyebab dan penanganan banjir.

Sebab, Tom mengatakan, faktanya adalah peristiwa banjir yang menerjang Ibu kota di awal tahun 2020 ini tidak saja membuat warga Jakarta porak-poranda, tetapi juga merusak rumah warga dan sejumlah fasilitas publik.

Dia menilai, mestinya eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu tak punya waktu untuk perang argumen, apalagi dengan nada-nada melawan kepala negara atau presiden. Ketimbang beradu argumen, Anies lebih baik fokus bekerja sama mengatasi banjir.

Hal ini disampaikan Tom merespons gelagat Anies beberapa waktu terakhir ini yang terkesan berseberangan dengan pemerintah pusat, di antaranya membantah argumen Presiden Jokowi soal penyebab banjir.

Anies menepis pernyataan Jokowi yang menyebut salah satu penyebab banjir adalah sampah yang menumpuk akibat dibuang sembarangan.

“Terkesan Anies ini memang sengaja ingin memelihara polemik tentang banjir. Dia sibuk merangkai retorika demi ingin mengeruk kepentingan politik,” kata Tom saat dihubungi wartawan, Senin (6/1/2020) petang.

Tom meminta Anies mengakui saja kekurangan dan ketidaksiapannya dalam mengatasi banjir.

“Dia sebelum jadi gubenur kan sudah mengetahui kalau banjir adalah salah satu persoalan Jakarta. Tapi, sejak dia dilantik, tidak ada kok program yang dilakukan. Enggak usah malu lah mengaku itu,” jelas dia.

“Yang menjadi pertanyaan adalah, memang apa kesiapan Anies dalam melakukan antisipasi banjir di musim hujan ini?, apa misalnya yang dia instruksikan kepada dinas-dinas dan jajaran terkait? Kan tidak ada. Akui saja, kalau Anies memang belum melakukan apa-apa. Anies enggak usah malu,” tegas Tom lagi.

Tom lantas mencontohkan kebijakan yang dilakukan era Gubernur Sutiyoso (Bang Yos). Menurutnya, normalisasi era Bang Yos di Kanal Timur itu jelas berhasil.

alterntif text

“Sekali lagi, di era Anies ini apa yang sudah dilakukan?. Belum lagi kalau bicara soal pembahasan APBD 2018 dan APBD 2019 untuk program pengendalian dan pengantisipasian banjir itu sangat kurang,” paparnya.

“Dia kan hanya sibuk membantah sana-sini. Dulu dia bilang air hujan mau dimasukkan ke tanah. Sekarang mana, apa yang sudah dilakukan program itu?,” beber Tom berseloroh.

“Jadi, betul persoalan banjir ini sengaja dipelihara hanya untuk tujuan-tujuan politik dia (Anies),” ungkap Tom.

Terakhir, Tom meminta DPRD DKI lebih meningkatkan lagi pengawasannya terhadap Pemprov DKI, agar memastikan memberi pelayanan yang baik terhadap korban terdampak banjir.

Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI, Gembong Warsono, mengatakan, retorika yang coba dilakukan Anies tak lebih hanya untuk menutupi kelemahan dirinya.

“Itu lah cara menutupi ketidakmampuannya mengatasi banjir,” cetus Gembong.

Dihubungi terpisah, Peneliti dari Forum Studi Media dan Komunikasi Politik Indonesia (Formasi), Muhammad Taufik Rahman, mengatakan, Anies menikmati perdebatan politik terkait banjir Jakarta, terutama dengan Presiden Jokowi.

“Sangat menikmati. Citranya sebagai gubernur yang berani membantah presiden jadi jualan politik yang sangat seksi,” ujar Taufik.

Taufik menilai, perdebatan yang ada ini kontraproduktif. Banjir, menurutnya, tidak bisa diselesaikan dengan perspektif politik, tapi diatasi dengan kesigapan pemerintah.

“Sayangnya, banjir di Jakarta sering dijadikan komoditas politik. Efektivitas penanganannya terlihat menjadi lebih lambat gara-gara fokus kita bukan pada korban, tapi pada perdebatan politisi. Ini bukannya menenangkan masyarakat, justru meresahkan,” jelas dia.

“Saya setuju persoalan banjir ini diselesaikan di ruang tertutup lebih dulu. Jika niatnya baik, Anies dan Jokowi tidak perlu melempar bola panas ke media. Saat politisi membawa pembahasan masalah banjir ini ke publik, dalam perspektif komunikasi politik, kelihatan jelas indikasinya bukan untuk menyelesaikan masalah. Tapi mencari panggung untuk mencari popularitas,” paparnya.

Penulis: Alfian Risfil
Tags: Anies BaswedanTom Pasaribu
Previous Post

Bertahun-tahun Tak Diperbaiki, Warga Akhirnya Tanam Pisang di Jalan Taman Anggrek I Kota Utara

Next Post

Hujan Lokal hingga Lebat Diprediksi Terjadi di Wilayah Gorut

Related Posts

Anies Ganti Nama RSUD Jadi ‘Rumah Sehat’, Ketua DPRD DKI: Kebijakan Tidak Penting!

Anies Ganti Nama RSUD Jadi ‘Rumah Sehat’, Ketua DPRD DKI: Kebijakan Tidak Penting!

04/08/2022
Disaksikan Gubernur Anies, Pengurus AMSI DKI Jakarta Periode 2021-2024 Resmi Dilantik

Disaksikan Gubernur Anies, Pengurus AMSI DKI Jakarta Periode 2021-2024 Resmi Dilantik

03/08/2022
Cara Membumikan Pancasila

Cara Membumikan Pancasila

02/08/2022
Tokoh NU Peringatkan Ruhut Tak Ikut Campur Urusan Agama Islam

Tokoh NU Peringatkan Ruhut Tak Ikut Campur Urusan Agama Islam

02/08/2022
Next Post
Hujan Lokal hingga Lebat Diprediksi Terjadi di Wilayah Gorut

Hujan Lokal hingga Lebat Diprediksi Terjadi di Wilayah Gorut

Pemkab Pohuwato Rapat Awal 2020, Ini Dibahas

Pemkab Pohuwato Rapat Awal 2020, Ini Dibahas

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Kasus Ferdy Sambo, Teddy Sindir Pembantu Presiden yang Ikut-ikutan ‘Latah’; Berisik!

    Kasus Ferdy Sambo, Teddy Sindir Pembantu Presiden yang Ikut-ikutan ‘Latah’; Berisik!

    825 shares
    Share 330 Tweet 206
  • Sempat Dikabarkan Hilang, Begini Kondisi Dua Nelayan asal Nusa Tabukan saat Ditemukan

    31 shares
    Share 12 Tweet 8
  • Ikut Serta di TIFF, Kabupaten Sangihe Tampilkan Burung Seriwang Sangihe

    26 shares
    Share 10 Tweet 7
  • Tanggapi Pernyataan Sekretaris PPP, Stafsus Wabup Gorontalo: Murahan

    21 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Akhirnya, Bharada E Ungkap Nama-nama yang Terlibat di Kasus Brigadir J

    4293 shares
    Share 1717 Tweet 1073

TOP STORIES



Follow us on social media:

  • Tentang Kronologi.id
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Data Pribadi

© 2018 Kronologi.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini

© 2018 Kronologi.id. All right reserved