Kronologi, Jakarta – Keinginan untuk mempercantik diri memang marak. Terlebih dengan pengaruh sosial media. Banyak wanita yang berlomba-lomba menggunakan skincare demi mendapatkan kulit wajah yang glowing. Namun, apa jadinya bila skincare yang digunakan merupakan produk KW alias tidak lulus uji BPOM.
Seorang remaja menceritakan pengalamannya yang terkena kanker kulit karena menggunakan skincare palsu atau KW. Kisah ini dituliskan oleh akun @yourniaa. Ia menceritakan temannya yang berterimakasih kepada salah satu selebgram karena telah menyebarluaskan dampak dari penggunaan skincare abal-abal sebab dirinya saat ini terkena efek serius dari penggunaan skincare tersebut.
“Aku kena kanker kulit stadium awal. Aku nyesel se nyesel nyeselnya. Kulitku yang awalnya bruntusan terus jerawat meradang sekarang melepuh. 30 persen wajahku udah mulai membusuk karena dekat mata. Mata kiriku sudah mulai tidak jelas. Kankerku pertumbuhannya cepat, aku udah stadium 2,” tulis akun tersebut.
Tak butuh waktu lama, unggahan tersebut menjadi viral. Dilansir wowkeren, Senin 23 Desember 2019. Dokter spesialis kulit dan kelamin dr I Gusti Nyoman Darma Putra, SpKK dari DNI Skin Center mengatakan bahwa skincare palsu tak jadi penyebab langsung kanker kulit, bisa jadi ada kandungan di dalamnya yang menjadi pencetus penyakit berbahaya.
“Sebenarnya tergantung bahan yang digunakan. Pemalsuannya mengandung bahan apa. Memang ada bahan yang kita tidak tahu dan bersifat merangsang kemunculan kanker namanya karsinogenik. Kalau misalnya mereka menggunakan bahan yang tergolong karsinogenik bisa saja merangsang terjadinya kanker,” kata dr I Gusti Nyoman Darma Putra, SpKK dari DNI Skin Center.
Penulis: Rina
Discussion about this post