Jelang digelarnya Festival Film Indonesia yang ke-39 tahun ini, mari kita kembali menelusuri sejumlah peristiwa menarik yang terjadi dalam penyelenggaraan kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Dengan perkembangan film Indonesia yang cukup pesat dalam 5 tahun terakhir, peristiwa-peristiwa menarik ini juga mungkin bisa jadi panduan bagi terus berkembangnya perfilman nasional di masa depan.
Forum Film Indonesia bekerjasama dengan Kronologi kembali menurunkan laporan khas untuk kembali ke masa lalu dan untuk kembali berpijak di masa sekarang.
- Mouly Surya meraih Piala Citra keduanya sebagai Sutradara Terbaik di FFI 2018 melalui “Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak”.
- FFI 2018 hanya mendudukkan 3 sutradara sebagai nomine kategori Sutradara Terbaik.
- Gading Marten langsung membawa pulang Piala Citra setelah dinominasikan pertama kali untuk kategori Pemeran Utama Pria Terbaik di FFI 2018.
- Iqbal Ramadhan dinominasikan meraih Piala Citra untuk pertama kalinya di FFI 2018 melalui film “Dilan 1990”.
- Nicholas Saputra akhirnya berhasil mengawinkan Piala Citra untuk kategori Pemeran Utama Pria Terbaik yang diraihnya di FFI 2005 dengan Piala Citra untuk Pemeran Pendukung Pria Terbaik di FFI 2018 dari film “Aruna dan Lidahnya”.
- Oka Antara dinominasikan meraih Piala Citra untuk kelima kalinya di FFI 2018, namun sayangnya masih belum beruntung terpilih sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik.
- “Nyanyian Akar Rumput” yang terinspirasi dari perjuangan Widji Thukul meraih Piala Citra untuk kategori Film Dokumenter Panjang Terbaik.
- Meski film yang dibesutnya, “Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta” dinominasikan meraih Film Terbaik, Hanung Bramantyo urung jadi nomine di sektor Sutradara Terbaik.
- Sudah dua kali Edwin dinominasikan sebagai Sutradara Terbaik, namun di FFI 2018, ia juga masih belum beruntung membawa pulang Piala Citra.
- Setelah dua kali dinominasikan sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik, akhirnya Marsha Timothy berhasil meraih Piala Citra di FFI 2018 untuk film “Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak”.
- Dua dari lima nominasi Film Panjang Terbaik di FFI 2019 berasal dari materi adaptasi, yaitu untuk film “Keluarga Cemara” [serial TV] dan “Bumi Manusia” [novel].
- Zara JKT48 beroleh nominasi pertamanya di Festival Film Indonesia 2019 melalui film “Dua Garis Biru”.
- Joko Anwar beroleh 2 nomine di FFI 2019 dari kategori penulis skenario untuk film “Orang Kaya Baru” dan “Gundala: Negeri Ini Butuh Patriot”.
- Tiga aktor di kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik di FFI 2019 berusia dibawah 30 tahun, masing-masing Baskara Mahendra, Jerome Kurnia dan Randy Pangalila.
- Nirina Zubir dan Raihaanun adalah dua aktris yang diunggulkan di kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik FFI 2018 yang sudah pernah membawa pulang Piala Citra.
- Untuk pertama kalinya, Angga Yunanda beroleh nomine untuk kategori pemeran di FFI 2018 melalui film “Dua Garis Biru”.
- Lulu Tobing beroleh nomine pertamanya di FFI 2019 melalui film “Dua Garis Biru”.
- Di film perdananya sebagai sutradara, Gina S Noer langsung diunggulkan di FFI 2019 untuk meraih Piala Citra sebagai Sutradara Terbaik.
- “Bumi Manusia” adalah film adaptasi pertama dari novel karya Pramoedya Ananta Toer yang langsung dijagokan sebagai film terbaik di FFI 2019.
- Sesama unggulan Film Terbaik di FFI 2019, “Dua Garis Biru” dan “Kucumbu Tubuh Indahku”, sama-sama beroleh kontroversi saat beredar di bioskop.
Rubrik ini terselenggara berkat kerjasama dengan Forum Film Indonesia
Discussion about this post