Kronologi, Bonebol – Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Bone Bolango (Bonebol) resmi menolak kelanjutan pembangunan stadion atau gelanggang olahraga (GOR) dalam Rapat Paripurna Persetujuan 3 Ranperda dan RAPBD 2020 di ruang sidang DPRD Bonebol, Sabtu (23/11/2019).
Menurut Ketua Fraksi Golkar DPRD Bonebol, Sofyan Wahidji, penolakan kelanjutan pembangunan GOR itu karena mempertimbangkan celah fiskal APBD yang minim lantaran terkuras untuk anggaran Pilkada 2020 baik dalam penyelenggaraan maupun pengawasan.
Dia pun meminta agar kelanjutan pembangunan GOR tersebut dievaluasi lagi.
“Pembangunan GOR belum mendesak dan belum menjadi skala prioritas. Kalau melihat celah fiskal APBD kita yang minim imbas dari terkurasnya di pembiyaan Pilkada tahun depan yang memakan sebesar Rp35 miliar, maka sebaiknya dievaluasi kembali,” kata Sofyan saat dimintai keterangan, Minggu (24/11/2019).
“Terlebih dalam RAB dan DED-nya total anggaran yang dibutuhkan Rp56 miliar, dengan rincian penganggaran tahun 2019 sebasar Rp18,5 miliar dan meminta kembali anggaran di tahun 2020 Rp15 miliar,” lanjutnya.
Sofyan mengaku, kelanjutan proyek GOR terlalu membebani APBD. Padahal, menurut dia, masih banyak kepentingan yang lebih mendesak dibandingkan proyek tersebut.
“Masih banyak kepentingan lain yang merupakan arah kebijakan pemerintah, yang mesti wajib diurus dalam rangka menurunkan angka kemiskinan seperti peningkatan UMKM, penganggaran rumah sakit, pembiayaan BPJS yang masih kurang, serta masalah JKN Ketenagakerjaan yang pada dasarnya dipandang sebagai kebutuhan yang sangat mendesak untuk masyarakat secara langsung ketimbangan GOR yang terlalu membebani APBD,” ungkap Sofyan.
Sofyan melanjutkan, Fraksi Golkar berharap ada upaya lain yang bisa dilakukan bersama, salah satunya meminta bantuan pembiayaan ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui APBN.
“Sikap kami menolak dan meminta GOR dipertimbangkan lagi, dievaluasi lagi. Misalnya sesuai sebagaimana yang sempat disentil oleh anggota lain di pembahasan tadi, maka ada beberapa alternatif seperti evaluasi perencanaannya, termasuk anggaran dirasionalkan, serta pemerintah baiknya memilih untuk meminta bantuan pembiyaannya lewat Kementerian Olahraga (Kemenpora),” tutup Sofyan.
Penulis: Fandi Ismail Editor : Zulhamdi
Discussion about this post