Regional
Melihat Kemewahan Busana Tiap Daerah di Sulawesi dalam Karnaval Karawo 2019

Kronologi, Gorontalo – Kemewahan pakaian khas setiap provinsi yang ada di Pulau Sulawesi, ikut mewarnai Karnaval Karawo 2019. kegiatan yang bertema “Wonderful Celebes” itu digelar di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Pakaian adat daerah itu dihiasi dengan kain sulam khas Gorontalo, atau biasa disebut kain Karao. Kain tersebut ikut memukau pada even Gorontalo Karnaval Karawo 2019 tersebut.
Karnaval Karawo telah menjadi ikon pariwisata di Provinsi Gorontalo. Even itu merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo.
Sebanyak ratusan peserta dari 32 kontingen menampilkan sulam Karawo yang dipadukan dalam busana khas berbagai daerah di Pulau Sulawesi di Gorontalo Karnaval Karawo 2019 itu.
Peserta terdiri dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) kabupaten/kota, instansi vertikal, serta komunitas dari dalam dan luar daerah Provinsi Gorontalo.
Dalam Festival Karawo yang digelar tepat berada di depan Rumah Dinas Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, itu juga turut dihadiri Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya. Bahkan, ribuan pengunjung ikut menyaksikan tampilan berbagai sulam Karawo yang dipadukan dengan busana kain khas Gorontalo tersebut.
Tak hanya itu, berbagai tampilan maskot berpakaian Karawo juga ikut mengundang perhatian pengunjung. Bahkan, setiap kali peserta melakukan penampilannya, pengunjung ikut memotret layaknya seorang wartawan.
Pakaian khas adat dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan Gorontalo, ditampilkan sepanjang Jalan Nani Wartabone, Kota Gorontalo, yang memiliki jarak kurang lebih 2 kilometer.
Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya, mengatakan, Karnaval Karawo masuk ke dalam 100 Top Calender of Event Wonderfull Indonesia.
“karnaval itu bisa melestarikan beragam budaya dan juga sebagai promosi untuk Provinsi Gorontalo. Di antaranya di sektor pariwisata,” kata Arief Yahya saat membuka pertunjukan busana Karawo berbagai tema budaya daerah tersebut, Minggu (6/10/2019).
Dia mengatakan, Karnaval Karawo harus terus digelar. Sebab, menurutnya, karnaval merupakan wadah untuk melestarikan kearifan lokal yang diwariskan oleh leluhur setiap daerah.
Tak hanya itu, melalui pelaksanaan Gorontalo Karnaval Karawo 2019, Menpar Arief berharap pertumbuhan sektor pariwisata dapat menjadi motor pendorong pertumbuhan ekonomi regional Provinsi Gorontalo. Hal itu untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
“Adanya wisata yang semakin dipromosikan bisa meningkatkan perekonomian yang ada di Provinsi Gorontalo, bahwa pertumbuhannya ekonomi nasional,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pengembangan sektor pariwisata bersifat forward linkage, yang memiliki dampak terhadap pertumbuhan sektor ekonomi lain seperti makanan dan minuman, perdagangan, transportasi, jasa kesehatan, industri pengolahan, pertanian, konstruksi, transportasi, dan lainnya.
“Karnaval atau even ini semoga tidak hanya berlaga di tingkat nasional, tapi bisa diikutsertakan hingga ke internasional,” pungkasnya.
Editor: Zulhamdi
-
Regional6 hari ago
Dugaan Korupsi Proyek, Polda Gorontalo Periksa Sekretaris PU-PR dan Pengawas
-
Regional6 hari ago
Polresta Gorontalo Kota Sita Dua Aset Tersangka Kasus TPPU
-
Nasional6 hari ago
Lagi, Ketua KPU Dilaporkan “Wanita Emas” terkait Pelecehan Seksual ke DKPP
-
Regional5 hari ago
Respons BRI Gorontalo Usai Seorang Pegawai Jadi Tersangka Korupsi
-
Nasional6 hari ago
Jaksa Agung ST Burhanuddin Mutasi Besar-besaran Pejabat Kajati
-
Regional4 hari ago
Diduga Salah Tetapkan Tersangka, Oknum Penyidik Polresta Manado Dilaporkan ke Kapolda Sulut
-
Megapolitan5 hari ago
Gus Najmi Buka Suara Usai Dicopot dari Sekwil PPP DKI: Dukungan ke Anies Aspirasi Akar Rumput
-
Regional5 hari ago
Kasus Penggelapan Uang Fakultas Kesehatan UMGo Naik ke Tahap Penyidikan