Kronologi, Jakarta – Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Sofyan Djalil, mengatakan, tak ada lahan berupa hutan tanaman industri (HTI) milik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di area calon Ibu Kota RI, Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Sofyan mengaku, memang ada HTI di lokasi tersebut. Namun dirinya ragu bila itu milik Prabowo.
“Rasanya tidak ada. Yang sifatnya HTI, Pak Prabowo tidak termasuk di dalamnya, rasanya ya. Nanti akan kami lihat. Ada HTI, tapi bukan HTI beliau,” kata Sofyan di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Dia menjelaskan, HTI yang berada di Penajam Paser Utara maupun Kutai Kartanegara tidak perlu dibebaskan untuk digunakan sebagai calon ibu kota baru. Menurutnya, hal itu tinggal dikurangi saja luasnya sesuai dengan kebutuhan pemerintah.
Baca juga: Lima Alasan Jokowi Pilih Kaltim Jadi Ibu Kota RI yang Baru
Adapun wewenang untuk menghitung luas HTI itu, lanjut dia, ada di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Karena HTI itu kan bukan hak tetapi hutan tanaman industri, jadi diberikan konsesi. Jadi kalau konsesi sekarang, misalnya, 100 ribu (hektare), nanti diambil 20 ribu, tinggal dikurangi saja dari situ,” jelasnya.
Sebelumnya, mantan menteri BUMN, Dahlan Iskan, menuding Prabowo memiliki lahan hak guna usaha di sebagian area calon ibu kota baru di Provinsi Kalimantan Timur.
Baca juga: Sibuk Urus Ibu Kota, Presiden Terkesan Lupa Papua
Dahlan mengatakan, hak penebangan hutan di kawasan tersebut awalnya dikelola perusahaan asing dari Amerika Serikat, yakni International Timber Corporation Indonesia (ITCI).
“Tentu sudah tidak ada lagi hutan itu di sana. Juga tidak ada lagi ITCI. Pemilik perusahaan itu sudah bukan orang Amerika lagi. Sudah berganti orang Indonesia. Namanya Prabowo Subianto,” kata Dahlan.
Pernyataan Dahlan itu langsung dibantah oleh juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak. Menurut Dahnil, lahan yang berada di area calon ibu kota baru tersebut merupakan milik Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo di bawah Arsari Group.
Penulis: Zul
Discussion about this post