Hukum
Kronologi Penemuan 4 Tengkorak di Banyumas, Diduga 1 Keluarga

Kronologi, Banyumas – Warga Desa Pasinggangan, Banyumas, Jawa Tengah, digegerkan penemuan empat kerangka manusia di kebun belakang rumah Nini Misem, Senin (19/8/2019) lalu.
Satreskrim Polres Banyumas kini menyelidiki temuan empat tengkorak manusia yang diduga merupakan satu keluarga tersebut.
“Kami masih melakukan penyelidikan,” kata Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun, seperti dilansir Antara, Minggu (25/8/2019).
Tengkorak manusia itu kali pertama ditemukan oleh Rasman (63) pada Kamis (22/8) sekitar pukul 11.00 saat ia sedang membersihkan rumput pekarangan belakang rumah Nini Misem. Ia membersihkan rumput sejak Senin (19/8).
Rasman tidak menduga ketika membersihkan rumput dengan cangkul ada gundukan rumput hijau, padahal di sekitaran itu kebanyakan rumputnya sudah menguning. Saat dicangkul ada yang mengganjal karena terkena kain, kemudian berpindah ke sebelah dan menemukan tengkorak diduga kepala manusia dan tulang kecil-kecil bersama baju.
Dia menggali lagi, kemudian menemukan tengkorak kedua, tapi dikembalikan lagi seperti semula. “Setelah digali kemudian temuan itu diurug lagi. Rasman cerita kepada Saren (55), tentangganya. Ceritanya seperti itu,” kata warga yang rumahnya di depan rumah Nini Misem, Arjadi.
Rasman bercerita kepada Saren pada Sabtu (24/8) pagi. Kedua orang itu mendatangi lokasi untuk memastikan apa yang diceritakan Rasman. Setelah memastikan, ia bercerita kepada warga lain baru kemudian dilaporkan ke ketua RT. “Setelah saya dilapori oleh warga atas temuan itu, saya lapor kepada kepala dusun,” kata Ketua RT 07. RW 03, Wartam.
Laporan ini kemudian diteruskan ke Bhabinkamtibmas dan Polres Banyumas. Tak lama kemudian, Tim identifikasi Polres Banyumas mendatangi lokasi. Proses identifikasi dilakukan dari malam hingga dini hari. Tengkorak-tengkorak itu oleh polisi dibawa ke rumah sakit.
Pada Minggu (25/8) pagi, lokasi temuan itu masih ramai menjadi tontonan warga sekitar. Polisi memasang police line di sekitar lokasi kejadian. Tim Inafis Polres Banyumas masih melakukan olah tempat kejadian perkara penemuan empat tengkorak manusia di Dusun Karanggandul, Desa Pasinggangan.
Sementara itu, Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, penemuan tengkorak manusia ini masih dalam penyelidikan. “Kami sedang melakukan penyelidikan,” katanya.
Masih Misteri
Belum dipastikan siapa identitas empat tengkorak yang ditemukan itu, karena saat ini polisi masih melakukan penyelidikan. Namun, sejumlah warga dan tetangga mengaitkan temuan tengkorak itu tidak lain dari anggota keluarga Nini Misem.
Dugaan ini karena keempat anggota keluarga itu tidak pernah terlihat di rumah sejak lima tahun lalu. Keempat anggota keluarga itu bernama Ratno, Pipin, Yono dan Heri. Ratno, Yono dan Heri merupakan kakak adik atau anaknya Nini Misem, sedangkan Pipin cucunya.
Keempat orang itu sebelumnya dikabarkan merantau. Tapi ada pula yang menduga ikut Gerakan Fajar Nusantara. “Itu tidak kelihatan saat ramai-ramainya Gafatar di Kalimantan. Apalagi ada warga di Desa Dawuhan dan Kalisube ada yang hilang, tapi sudah pulang. Yang tidak pulang sini,” ujar Ketua RT 07. RW 03, Wartam, seperti dikutip Jatengdaily.com.
Meskipun tidak diketahui keberadaannya sampai sekarang, keluarga tidak melaporkan ke RT. Keluarga juga terkesan tertutup. Jarang bersosialisasi dengan warga sekitar. Misalnya, di RT ada arisan tidak pernah ikut.
Begitu pula dengan anak perempuan Nini Misem, Minah yang rumahnya di sebelah rumah Misem. Ia hidup bersama kedua anaknya, Sonia dan Irfan. “Yang masih ikut guyub dengan warga si Heri, lainnya tidak. Dua rumah itu benar-benar tertutup. Jarang bergaul dengan warga,” katanya.
Ia mengatakan, sebelum keempat anggota keluarga itu hilang lima tahun lalu, pada siang hari warga mendengar di keluarga itu terjadi keributan. Warga tidak mengetahui pemicu keributan.
“Setelah ribut, keesokan harinya rumah itu sepi dan tidak ada aktivitas. Yang biasa keluar mas Heri. Tapi setelah itu mas Heri tidak lagi terlihat. Warga menyangkanya mereka ikut Gafatar,” katanya.
Sihad, tetangga Nini Misem juga menuturkan kedua keluarga itu terkesan tertutup. Namun, Nini Misem terkadang membeli makanan banyak. Makanan itu untuk anak-anaknya yang tidak pulang, karena tahunya sedang merantau.
“Nini Misem beli mendoan sama kupat. Ia beli makanan banyak mbok bocah bali,” tuturnya.
Mantan Ketua RT 07 RW 03 juga menilai setelah isu ikut Gafatar sudah tidak ada kabarnya sampai sekarang. “Keluarga juga tidak pernah melaporkan kehilangan anggota keluarganya,” kata dia.
Kepala Desa Pasinggangan, Aris Sugiyono juga mengatakan keluarga jarang bersosialisasi dengan lingkungan, sehingga persoalan di keluarga warga tidak tahu menahu. “Keluarga ini awalnya berasal dari Jakarta. Satu keluarga ke sini. jadi masyarakat kurang mengetahui kesehariannya. Dari pihak keluarga katanya lagi merantau,” tuturnya.
Kini keempat anggota keluarga itu masih menyisakan misteri. Temuan empat tengkorak di belakang rumah Nini Misem juga belum dipastikan identitasnya karena masih menunggu identifikasi dari kepolisian dari Polres Banyumas. (*)
-
Regional6 hari ago
Bakal Ada Demo di Lokasi Harlah PPP di Limboto
-
Headline4 hari ago
Relawan ANIES Mulai Merambah Masuk ke Kampung-kampung Jakarta
-
Regional7 hari ago
Syam Apresiasi Lomba Tradisional Karapan Sapi Danrem Cup 2023
-
Nasional7 hari ago
KPK: Penyelidikan Kasus Formula E Masih Jalan
-
Nasional2 hari ago
Survei Puspoll Terbaru: Perindo Merangkak Naik Pepet NasDem dan PKS
-
Regional5 hari ago
Ribuan Massa Padati Lokasi Harlah PPP di Limboto, Sekjen Arwani: Ini Momentum untuk Bangkit!
-
Regional5 hari ago
Sebut Tantangan Generasi Muda Makin Kompleks, Marten Taha: Gerakan Pramuka Jadi Solusi
-
Megapolitan3 hari ago
PAM Jaya Optimis Penuhi Target Sambungan Baru Yang Besar Setiap Tahun