Kronologi, Gorontalo – Ratusan pengemudi Ojek Online (Gojek) yang tergabung dalam Gerakan Aksi Roda Tiga (GART) menggelar aksi unjuk rasa di dua lokasi berebeda yakni, di kantor Bupati Gorontalo dan kantor Desa Pentadio Timur, Rabu (17/7/2019).
Ketua Komunitas Hatab Gojek Gorontalo, Rustam Nani, menyesalkan sikap Plt Kepala Desa Pentadio Timur atas kebijakannya yang melarang pengemudi online mangkal di kompleks kampus Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMG).
“Kami sesalkan ada batasan wilayah pengemudi ojek online dengan pengemudi bentor konvensional, padahal tempat kami mangkal di pangkalan sendiri tidak menggangu siapapun. Soal penumpang masalah rejeki, eh malah dilarang masuk dan mengambil penumpang di area kampus,” kata Rustam.
Menurut Rustam, ada aturan yang diberlakukan oleh oknum Plt Kades tersebut, di mana ada aturan harus mengambil penumpang dengan jarak 450 meter dari lingkungan kampus.
“Aturan seperti ini dari mana, soal mahasiswa ingin menggunakan jasa siapa saja itu hak mereka. Untuk itu kami minta Bupati menyikapi persoalan ini,” tukas Rustam.
Menyikapi persoalan tersebut, Bupati Gorontalo melalui asisten pemerintah I, Selmin Popeo mengatakan, menerima dan segera menindaklanjuti serta mengklarifilasi aduan komunitas Gojek kepada Plt Kepala Desa bersangkutan.
“Yang bersangkutan akan diundang guna meminta klarifikasi, sekaligus kami minta kebijakan yang disampaikan Komunitas Gojek yang diberlakukan Kades dihilangkan,”katanya.
Ditemui dikantornya, Plt Kepala Desa Pentadio Timur, Saiful B. Jamil membatah jika dirinya telah melakukan pelarangan kepala sejumlah pengemudi Gojek online.
“Awalnya Gojek online ini tak meminta ijin dari pemerintah desa untuk membuat pangkalan di area kampus, sementara dengan hadirnya pangkalan tersebut menimbulkan polemik di kalangan pengemudi bentor konvensional,” ujarnya.
“Itu yang terjadi, sampai-sampai Gojek online mau masuk ke area kampus dicegat oleh bentor konvesional, lalu disampaikan, kalau hanya mengantar silahkan, tapi jangan coba-coba mengambil penumpang dari dalam kampus,” sambung Saiful.
Namun, kata saiful, kedua belah pihak sudah menyepakati beberapa hal tadi saat pertemuan di kantor desa.
“Alhamdulillah aman, setelah mediasi, clear semuanya,” ujar Saiful.
Penulis: Even Makanoneng Editor : Bahar
Discussion about this post