Wah, Oknum Dosen yang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Tak Hanya Satu?

Kronologi, Gorontalo – Pelecehan seksual yang diduga dilakukan oknum dosen terhadap mahasiswi IAIN Sultan Amai Gorontalo ditengarai melibatkan beberapa oknum dosen.

Hal itu dikemukakan oleh Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa IAIN Sultan Amai, Agung Datau. Menurutnya, ada beberapa dosen yang diduga melakukan pelecahan seksual, namun yang terungkap hanya satu oknum saja.

“Kita sudah mengantongi nama-nama oknum lain, hanya saja kita masih mencari bukti-bukti sehingga oknum yang lain bisa terungkap,” kata Agung Datau kepada reporter Kronologi.id, Jumat (05/04/2019).

Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo, Lahadji Khaedar mengatakan pihak institusi telah membetuk tim kode etik dosen untuk menangani ketika kasus seperti ini terulang di lingkungan kampus yang dipimpinnya itu.

“Ketika masih ada dosen-dosen lain yang terlibat dalam pelecahan seksual, kita akan berikan sanksi pemecatan juga,” tegas Lahadji.

Terpisah, Direktur Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Unisan, Romi Hiola mengimbau kepada korban pelecahan agar tidak ragu untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.

“Untuk penetapan tersangka pelecahan seksual itu harus memiliki minimal dua bukti, dan ketika ada dua saksi, itu bisa dikatakan alat bukti saksi,” kata Romi Hiola.

Dikatakan Romi, pelecahan seksual merupakan kejahatan bukan pelanggaran, karena itu adalah perbuatan amoral yang ditolak oleh masyarakat.

“Pasal 289 KUHP barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, diancam karena melakukan perbuatan yang menyerang kehormatan kesusilaan, akan pidana penjara paling lama 9 tahun,” jelasnya.

Penulis: Sarjan Lahay