Nasional
Din Syamsuddin Minta Polemik Pembebasan Abu Bakar Ba’asyir Tak Dijadikan Komoditas Politik

Kronologi, Jakarta – Polemik pembebasan narapidana teroris Abu Bakar Ba’asyir diminta untuk diselesaikan secara hukum. Namun, syaratnya harus memperhatikan rasa keadilan.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) Din Syamsuddin dalam konperensi pers di kantor MUI, Jakarta Pusat, Rabu (30/1/2019).
“Hukum, selesaikan secara hukum. Kalau beliau sudah selesai masa tahanan, bebaskan,” kata Din.
Menurut Din, kasus Ba’asyir ini sebenarnya mirip dengan dengan kasus yang menimpa mantan Dirut Bank Century, Robert Tantular yang bebas bersyarat. Dimana, Robert hanya dipenjara 10 tahun, padahal seharusnya 21 tahun.
“Ada juga yang sisa masa tahanan nya sudah bebas, melakukan terorisme ekonomi dengan bank Century. Itu kan sama-sama dituduh terorisme kan? Harus berkeadilan,” tegasnya.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini menegaskan, jika memang pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, sudah waktunya bebas, maka harus dibebaskan. Ia berharap, jangan sampai, kasus itu dijadikan sebagai komoditas politik menjelang Pilpres.
“Kalau sudah waktunya bebas, Bebaskan. Jangan jadi komoditas politik. Kasihan pemerintahnya, buktinya sudah pro dan kontra. Kasihan dengan yang bersangkutan,” tandasnya.
Penulis: Tiar
-
Regional2 hari ago
Ajudan Kapolda Gorontalo Ditemukan Tak Bernyawa, Ada Luka Tembak
-
Regional1 hari ago
Polda Gorontalo Angkat Suara soal Temuan Mayat Ajudan Kapolda
-
Regional2 hari ago
Anak 11 Tahun Diduga Dilecehkan Kepala Desa di Mootilango
-
Headline6 hari ago
Relawan ANIES Mulai Merambah Masuk ke Kampung-kampung Jakarta
-
Headline3 hari ago
Yusril Sarankan Jokowi Cabut Larangan Bukber Ramadhan: Hindari Kesan Pemerintah Anti Islam
-
Nasional4 hari ago
Survei Puspoll Terbaru: Perindo Merangkak Naik Pepet NasDem dan PKS
-
Megapolitan5 hari ago
PAM Jaya Optimis Penuhi Target Sambungan Baru Yang Besar Setiap Tahun
-
Regional5 hari ago
Syarifudin Bano Tutup Festival Seni Budaya Agama