Kronologi, Limboto – Pekerjaan proyek pembangunan Taman Budaya di Limboto, Kabupaten Gorontalo, dipastikan tidak tuntas sesuai dengan target yang tetapkan.
Pantaun Tim Kronologi.id, hingga Sabtu (29/12/2018) malam tadi, proses pekerjaan di lokasi taman budaya masih terus berjalan. Meskipun hal itu telah melampaui batas waktu sesuai masa kontrak, yakni Kamis (27/12/2018) kemarin.
Selain itu pula, di lokasi tampak sejumlah rekanan penyedia jasa yang terlihat setia menunggu. Usut punya usut, mereka adalah para penyedia material bahan bangunan untuk proyek pekerjaan tersebut.
Kehadiran mereka di lokasi pekerjaan hingga malam hari itu juga ternyata untuk menunggu pembayaran biaya material yang hingga saat ini belum kunjung dilunasi oleh pihak penyedia jasa atau kontraktor.
“Hampir seharian penuh kami menunggu di lokasi pak, tapi sampai malam ini belum juga ada titik terang soal sisa pembayaran atas material yang kami pasok. Biasanya tidak seperti ini, pas di order langsung bayar. Baru kali ini menunggak sampai satu bulan,” kata salah satu penyedia jasa material yang menolak identitasnya diungkap.
Sementara itu, pihak pelaksana teknis proyek, Ilham Rahmat Thalib saat dikonfirmasikan terkait keterlambatan proses pekerjaan tersebut menjelaskan, jika hal ini diakibatkan lambatnya suplai material.
“Suplayer batu alam ini dari Sulawesi Utara. Mereka beralasan terkendala masalah cuaca ekstrim dan solar tidak ada. Alternatif lain telah kami lakukan, tapi stok material batu alam di Gorontalo habis,” jelas Ilham.
Sedangkan terkait progres pembangunan, kata ilham, saat ini telah mencapai 95 persen. “Akan terus kami maksimalkan, sampai dengan batas waktu kompensasi di tanggal 31 Desember 2018 yang diberikan oleh Dinas PU-PR,” tutur Ilham.
Menanggapi keterlambatan pembayaran material, ia mengakui jika hal itu akan segera dituntaskan. “Tetap kami selesaikan, pembayaran memang baru setengah. Sisanya malam ini kami selesaikan,” jawabnya singkat. (KR-07)
Discussion about this post