Kronologi, Gorut – Lima buah kuburan yang terletak di Desa Jembatan Merah, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara, Minggu (09/12/2018) terpaksa di bongkar dan dipindahkan oleh pihak keluarga. Ironisnya, pemindahan kuburan ini disinyalir berawal dari masalah beda pilihan calon kepala desa pada Pilkades serentak yang bakal digelar pada tanggal 11 Desember 2018 mendatang.
Informasi yang berhasil dihimpun oleh awak Kronologi.id, 5 kuburan yang dibongkar dan dipindahkan itu, adalah kuburan atas nama Nur Humolungo, Sumiatin Ahmad, Abdin Dude, Asma Katili, dan Idrus Katili.
Salah satu keluarga dari pemilik kuburan yang dibongkar tersebut, membenarkan jika pembongkaran dan pemindahan 5 kuburan itu berawal dari masalah beda pilihan di Pilkades tahun ini.
Baca Juga: Soal Pembongkaran Kuburan, Begini Cerita Pemilik Lahan
“Persoalan ini bermula masalah Pilkades. calon incumbent dan keluarganya tidak menerima dikritik oleh warga desa. Karena tidak tahan dikritik, keluarga pihak incumbent ini mengungkit para pengkritik ini, yang mana orang tua dan keluarga mereka dikubur di tanah milik calon kades incumbent. Dan itu berulang kali mereka ungkit,” ungkap Ris Dude kepada Kronologi.id.
Sekedar informasi, 5 kuburan di Desa Jembatan Merah tersebut adalah kuburan dari keluarga salah satu calon kepala desa, yakni Ramin Suleman. Pihak pemerintah setempat, bersama Bhabinkamtibmas, dan Kepolisian juga telah berupaya untuk memediasi antara kedua belah pihak yang berselisih. Namun upaya mediasi tersebut menemui jalan buntu. Dan akhirnya pada Minggu pagi tadi, 5 kuburan tersebut diputuskan tetap dibongkar. (Tim)
Discussion about this post