Hadapi Laporan PPMI, Grace Natalie Datangi Polda Metro Jaya

Kronologi, Jakarta – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, memenuhi panggilan Polda Metro Jaya untuk memberikan klarifikasi terkait laporan Persudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) atas dugaan tindak pidana penistaan agama.

Sebagai warga negara yang baik, kata Grace, dia memenuhi undangan klarifikasi dan siap menjelaskan permasalahan kepada penyidik Polda Metro Jaya.

“Saya percaya pada sistem hukum di Indonesia untuk memberikan keterangan sejelas-jelasnya pada hari ini,” kata Grace di Polda Metro Jaya, Kamis (22/11/2018).

Grace yang dilaporkan PPMI melalui kuasa hukumnya, Eggi Sudjana, terkait dugaan penistaan agama itu, mengaku siap menjalankan segala proses hukum. Dirinya yang mengaku mendapat dukungan berbagai pihak itu datang didampingi oleh Forum Advokat Pengawal Pancasila (FAPP).

“Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada teman-teman yang banyak memberikan support kepada saya sejak seminggu ini baik melalui media sosial dan melalui WhatsApp juga,” ujarnya.

Grace menegaskan, tak merasa khawatir kasus dugaan penistaan agama itu akan berpengaruh terhadap elektabilitas PSI sebagai partai baru di Pemilu 2019. Menurutnya, sejak awal berdirinya PSI adalah partai antikorupsi dan antiintoleransi.

Menurut Grace, pernyataan dalam pidato HUT PSI yang lalu adalah peneguhan dan penegasan sikap bagaimana partainya itu menjaga keberagaman dan berjuang melalui koridor konstitusi.

“Dari awal PSI berdiri, DNA dan platform kami adalah antikorupsi dan antiintoleransi. Justru ini peneguhan dan penegasan sikap kami, kami percaya pemilih PSI adalah orang-orang yang justru akan menghargai perjuangan kami,” tandasnya. (Hamdi)