Nasional
Demi Elektabilitas, Parpol Pendukung Jokowi dan Prabowo Dinilai Akan Bermain Seperti Demokrat

Kronologi, Jakarta – Peneliti Forum Studi Media dan Komunikasi Politik Indonesia (Formasi), Muhammad Taufik Rahman, mengatakan, sejumlah partai politik yang tidak memiliki capres ataupun cawapres akan mengalami kesulitan untuk menaikkan elektabilitasnya di Pemilu 2019.
Hal itu, menurutnya, berlaku bagi parpol pendukung Joko Widodo maupun Prabowo Subianto selain PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.
Untuk itu, menurut Taufik, sejumlah parpol itu akan menjalankan strategi yang sama seperti yang dilakukan Partai Demokrat untuk lolos parlementary treshold.
“Saya kira mereka akan bermain dua kaki seperti Demokrat, mendukung calon presiden paling populer di daerah masing-masing sambil berharap itu berhasil,” katanya kepada Kronologi.id, Senin (19/11/2018).
Berdasarkan sejumlah survei, ujar Taufik, parpol yang tidak memiliki capres atau cawapres memang cukup sulit untuk mendongkrak elektabilitasnya di Pemilu 2019. Namun, hal itu menurutnya, bukan masalah satu-satunya.
“Sebenarnya ini bukan semata-mata karena mereka tidak punya calon dalam pilpres saja, tapi memang partai-partai itu sejak tahun 2009 sudah hampir kehabisan narasi baru dalam marketing politiknya,” ujarnya.
Dia menjelaskan, parpol-parpol itu sejak Pemilu 2009 tidak lagi mampu menjanjikan hal yang baru kepada masyarakat. Apalagi, saat ini sejumlah parpol itu juga belum terlihat serius bekerja untuk mendekati masyarakat.
“Partai-partai politik itu hanya berharap efek Jokowi dan Prabowo tanpa perlu bekerja lebih giat menjaring suara,” tandasnya.
Seperti diketahui, Partai Demokrat melalui ketua fraksinya di DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono, memberikan kebebasan kepada kadernya untuk menentukan pilihannya di Pilpres 2019.
Dirinya juga mengaku mengetahui ada kader partai yang mendukung Jokowi-Amin meskipun secara resmi Demokrat telah mengusung paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
“Kami sudah sangat mengetahui, survei internal Partai Demokrat menyatakan memang mayoritas memilih Pak Prabowo. tetapi ada juga yang sesuai dengan cultural wilayah setempat itu memilih Pak Jokowi,” ungkapnya.
-
Regional1 hari ago
Nelson: Jika Keputusan DPP Tidak Sesuai, Saya Keluar dari PPP!
-
Regional5 hari ago
Jawaban Orang Tua Viecri soal Laporan Polisi Sopir Truk
-
Regional4 hari ago
Proyek Jalan GORR Pakai Material Timbunan Ilegal? Pengawas: Tanya Bos!
-
Nasional2 hari ago
Jokowi Dianggap Aneh Tak Tegur KSP Moeldoko yang Gugat SK Menkumham
-
Regional5 hari ago
Sopir Truk di Gorontalo Lapor Polisi Usai Dianiaya 2 Pejabat
-
Nasional4 hari ago
MK Alami Degradasi Moral Sejak Anwar Usman Jadi Adik Ipar Jokowi
-
Regional2 hari ago
Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Irwan: Sampah Ancaman bagi Manusia
-
Megapolitan5 hari ago
Kongres MAPKB Diharapkan Jadi Momentum untuk ‘Merefresh Ulang’ Keluarga Besar Betawi