Kronologi, Limboto – Insiden pembakaran bendera tauhid yang terjadi saat peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Garut, Jawa Barat oleh sejumlah oknum anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Senin (22/10) lalu mengundang kecaman dari berbagai kalangan. Salah satunya adalah Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo.
Menurut Nelson, tindakan pembakaran bendera yang dikenal dengan nama Ar Rayah itu sangat keliru. Meskipun ada alasan dan tujuan baik dibalik insiden tersebut.
“Kan yang membakar orang Islam, saya yakin dan percaya ada yang salah dengan pemahaman orang yang membakar bendera itu (Ar Rayah.red),” ujar Nelson kepada sejumlah awak media, Kamis (25/10).
Baca: Kapolda Minta Masyarakat Gorontalo Tidak Terprovokasi
Nelson berharap pihak Banser agar lebih bijak dalam mengambil tindakan, termasuk dalam menunjukkan perlawanan terhadap Hizbut Tahrir (HTI).
“Tujuan dari pembakaran tersebut seakan-akan hanya melawan organisasi lain. Padahal mereka tak menyadari bahwa ada kalimat tauhid dalam bendera yang dibakar,” tuturnya.
“Selain itu, yang harus dipahami bersama, jika bicara kalimat tauhid berarti itu adalah Islam. Maka jangan menyalahkan umat Islam tersinggung,” tambahnya.
Nelson juga menghimbau kepada masyarakat Gorontalo, khususnya yang beragama Islam, agar tidak terpancing dengan insiden pembakaran bendera tauhid tersebut.
“Tetap tenang, ada aparat hukum yang menangani hal itu,” tandasnya. (KR-07)
Discussion about this post