Jakarta, Kronologi – Anthonius Gunawan Agung (22), petugas Air Traffic Control (ATC) Airnav di Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie ini tewas saat gempa bumi melanda Sulawesi Tengah.
Gempa bumi berkekuatan 7,4 SR membuat tower ATC tempat Gunawan Agung bekerja, roboh. Ketika teman-temannya sudah turun dan menyelamatkan diri, ia tetap berada di tower ATC menunaikan tugasnya.
Saat itu, Gunawan ingin memastikan Batik Air lepas landas dan terbang tanpa hambatan.
Dikutip dari Kompas.com, Anthonius Gunawan terus berkomunikasi dengan pilot pesawat Batik Air hingga akhirnya pesawat sukses lepas landas.
“Anthonius telah memberikan clearance kepada Batik saat gempa terjadi.Anthonius sebagai petugas ATC yang bertanggung jawab penuh dengan menyelamatkan pesawat beserta penumpangnya,” ungkap Direktur Airnav Indonesia Novie Riyanto seperti dikutip dari Kompas.com.
Sebetulnya, usai memberikan clearance pada Batik Air, Gunawan sempat turun dari tower untuk menyelamatkan diri. Namun ketika dia turun, lantai 4 sudah ambruk. Tak ada pilihan lain, Anthonius Gunawan pun harus melompat dari tower.
Akibatnya melopmpat dari ketinggian, ia mengalamai patah tulang di beberapa bagian tubuhnya. Saat mendarat di tanah, Anthonius Gunawan masih bernyawa.
Oleh rekan-rekannya ia segera dilarikan ke rumah sakit. Sayangnya, rumah sakit di Palu tak memungkinkan untuk merawatnya. Anthonius pun dijemput helikopter untuk dibawa ke Kalimantan.
Akan tetapi, akibat luka yang diderita oleh Anthonius Gunawan cukup parah, nyawanya tak bisa tertolong.
Direktur Airnav Indonesia Novie Riyanto dan Pilot Batik Air yang bertugas sesaat sebelum gempa Palu terjadi pun menyebut pemuda itu sebagai pahlawan dan mengungkapkan rasa terima kasihnya pada Anthonius.
“Terimakasih sudah menjaga dan menuntunku hingga selamat,” tulis Fella di akun Instagram @icoze_ricochet.
Jenazah Anthonius Gunawan Agung dibawa ke Kota Makassar, pada Sabtu (29/9/2018).
Melansir Rakyatku.com, pada malam minggu, jenazah Anthonius berada di Rumah Sakit Pelamonia Makassar. Beberapa kerabat mulai mendatangi rumah duka sembari menunggu jenazah tiba di Jalan Onta Baru, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar.
“Saat ini sudah jenazah sedang menuju Rumah Sakit Pelamonia, dan perwakilan keluarga juga sudah ke sana, untuk jemput,” kata kerabat korban, Melly.
Salah seorang kerabat korban lainnya, Ola mengungkapkan bahwa almarhum merupakan warga asli Polman, Sulawesi Barat. Sementara kedua orang tuanya telah menetap di Papua. “Jadi bapaknya di Papua minta dia dimakamkan di Makassar saja,” kata Ola.
Jenazah Anthonius Gunawan Agung disambut langsung Direktur AirNav Indonesia Novie Riyanto saat tiba di Kota Makassar.
“Keluarga besar AirNav berduka atas berpulangnya almarhum yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam memberikan pelayanan untuk mewujudkan keselamatan penerbangan,” ungkap Novie.
Discussion about this post