Gorontalo, Kronologi – Puluhan pengemudi becak motor (bentor) di Kota Gorontalo, melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor Walikota Gorontalo, Selasa (25/4) sore.
Para pengemudi bentor ini meminta perlindungan dari pemerintah terkait adanya pengancaman dengan senjata api terhadap dua pengemudi bentor yang dilakukan oleh oknum sopir taksi online. Para pengemudi bentor tersebut menduga, pengemudi taksi online yang melakukan pengancaman itu adalah oknum anggota Polri.
Kepada pihak pemerintah Kota Gorontalo, para pengemudi bentor ini mengaku resah dengan adanya peristiwa pengancaman yang dialami oleh 2 rekan mereka. Untuk itu, mereka berharap pemerintah Kota Gorontalo segera mengambil langkah untuk menindaklanjuti hal tersebut.
Sebelumnya, dua pengemudi bentor mengaku diancam oleh salah satu sopir taksi online di dekat pangkalan bentor di kawasan RS Aloei Saboe, Kota Gorontalo. Kedua pengemudi bentor tersebut mengaku diancam dengan senjata api, setelah sebelumnya menegur salah satu sopir taksi online yang mengambil penumpang di kawasan itu.
”Waktu itu saya menegur sopir Grab yang menjemput penumpang di pangkalan bentor. Karena sudah disepakati Grab tidak boleh masuk pangkalan bentor. Tapi dia malah balik ke mobil dan ambil pistol dan bilang rupa kapala angi ngan ee mo toki den panta senjata baru ngan rasa,” tutur Muler salah satu pengemudi bentor yang menjadi korban pengancaman.
Terkait dengan peristiwa pengancaman itu, para pengemudi bentor ini berharap ada langkah kongkrit dari Pemerintah Kota Gorontalo. Mereka juga mengultimatum Pemerintah Kota Gorontalo untuk segera menindaklanjuti tuntutan mereka itu, dalam waktu 3 x 24 jam. Para pengemudi juga mengancam, apabila aspirasi mereka tidak dipenuhi dalam batas waktu yang telah ditentukan, maka mereka akan berinisiatif untuk mempersenjatai diri mereka.
Selain itu pula, mereka meminta agar Pemerintah Kota Gorontalo dapat mengeluarkan himbauan terkait wilayah operasi taksi online, agar memasuki wilayah pangkalan pengemudi bentor sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. (KR-06)
Discussion about this post